Rabu, 18 Desember 2013

Kerang Simping (Placuna sp.)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
            Kerang Simping,  Placuna placenta (Linnaeus, 1758), atau juga dikenal dengan nama  Window-pane oyster, atau  Kapis (Phillipina), dan  Methy (India), termasuk dalam Filum Mollusca,Kelas Pelecypoda, serta Famili Placunidae. Kerang Simping memiliki dua cangkang yang bundar, halus, tipis, pipih, serta sedikit transparan. Diameter cangkang dari spesies ini dapat mencapai 150 mm.Mereka hidup di perairan dangkal dengan substrat berlumpur. Kerang ini memiliki jenis kelamin terpisah (dioecious) dimana jantan dan betina dapat dibedakan dengan melihat warna dari gonad (Campbell, 2006).
Dalam dunia perikanan, kerang Simping (Placuna placenta) memiliki potensi ekonomi serta ekologi yang cukup tinggi. Daging kerang Simping dapat dimakan, cangkangnya dapat dijadikan bahan baku kerajinan tangan serta hiasan lampu, sedangkan mutiaranya dapat dijadikan perhiasan. 
Di beberapa tempat di Asia, bivalvia atau kerang-kerangan telah lama dikenal sebagai sumber pangan yang bergizi. Di Asia Placuna placentadimanfaatkan terutama bagian cangkang kerang untuk  dijadikan sebagai hiasan (Campbell, 2006). Di Indonesia kerang simping tersebar secara luas antara lain di Kenjeran (Jawa Timur), Pasuruan (Jawa Timur),  Demak (Jawa Tengah), Kupang (NTT), dan Tangerang (Banten) (Pagcatipunan dkk., 1981).

1.2. Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui deskripsi serta morfologi kerang simping (Placuna sp.)
2.      Untuk mengetahui reproduksi kerang simping (Placuna sp.)
3.      Untuk mengetahui habitat serta penyebaran kerang simping (Placuna Sp.)

BAB II
PEMBAHASAN

Gambar Kerang Simping (Placuna Placenta)

2.1 Deskripsi Kerang Simping (Placuna placenta)
Kerang Simping (Placuna placenta)  merupakan  biota sessile  yang  hidup  di  hamparan dasar perairan.  Simping termasuk kelompok biota invertebrate dengan cangkang yang  simetris  yang  dikenal  juga  kelompok  bivalvia  (memiliki  dua  cangkang).  Simping  termasuk  famili  Placunidae  dengan  jumlah  jenis  yang  cukup  banyak.  Placuna sp., sering juga disebut dengan oyster. Kerang Simping adalahkerang  dengan  cangkang  tipis  yang  semuanya  merupakan  anggota  dari  famili placunidae (Marshall and Wilson, 2005).
Simping  termasuk biota yang banyak tersebar di wilayah perairan tropis, Karena hidup di hampir semua perairan laut di dunia,  scallop dijuluki sebagai kerang kosmopolitan.  Maka  untuk mengetahui  jenis  tersebut  ada  beberapa identitas  kunci  yang  harus diketahui yaitu;
·         Cangkangbagiankiri relative datar, sedangkan bagian kanan relative cembung.
·         Cangkangsebelahkananmelebihi dari cangkang bagian kiri dan selalu lewati batas bagian ujung sebelah kanannya. 
·         Cangkangkananlebihputih, kekuningan, atau kecoklatan. Sering dengan bercak atau titik seperti pigment hitam.  Cangkang kiri berwarna merah muda terang atau mengarah ke warna coklat kemerah-merahan. 
·         Tinggicangkangdapatmencapai diatas 15 cm dengan alur sesuai dengan alur cangkang.
Salah satu ciri unik yang dimiliki oleh simping yang membedakannya dari kerang-kerang lainnya adalah simping memiliki mata. Mata dari simping berukuran kecil seperti manik-manik, tersebar dibagian atas serta bawah tepi cangkang bagian dalamnya dan berjumlah mencapai 100 buah. Mata dari simping tidak dapat digunakan untuk membedakan objek layaknya mata manusia, namun bisa membedakan gelap dan terang. Dengan modal penglihatan tersebut, simping bisa mengetahui keberadaan mangsa disekitarnya.
Simping juga terkenal dengan kemampuannya untuk berenang. Saat berenang simping akan membuka cangkangnya dan menghisap air kedalamnya, lalu mengatupkan sedikit cangkangnya sehingga air yang terhisap tadi keluar lewat bagian tonjolan mirip sirip dibelakang cangkangnya. Air yang keluar itulah memberi daya dorong bagi simping untuk berenang diair. Saat berenang simping bisa mencapai kecepatan maksimal 67cm/detik dan menempuh jarak maksimal 4 meter.
Placuna placentatidak  mempunyai alat  perekat  atau  bysus  untuk  menempel.  Spat simping  akan menempel  apabila substrat yang terdapat di dasar laut  cocok untuk kelangsungan hidupnya.  Selain itu dalam beberapa kondisi simping dapat menggali lubang, atau membenamkan dirinya dalam susbtrat.  Placuna placentadapat  menggali  dan  membenamkan  dirinya  pada  substrat  yang  berlumpur  atau pasir halus. 

2.2 Jenis
Terdapat 4 jenis simping lainnya yang tersebar di perairan dunia:  P. (Ephippium)  lincolnii,  P. (Ephippium) ephippium, and  P.(Ephippium)  lobata(Campbell, 2007).  Akan tetapi dari keempat spesies tersebut hanya  Placuna placenta yang banyak dimanfaatkan terutama cangkangnya (Campbell, 2007). 

2.3 Klasifikasi dan Morfologi
Placuna Placentamerupakan biota avertebrata dengan cangkang yang simetris (dikenal juga kelompok bivalvia). Panjang maksimum kerang simping mencapai sekitar 140 mm, dengan kedua cangkangnya datar dan bentuk cangkang hampir bundar. Kerang yang berumur muda bercangkang tipis dan transparan, sedangkan kerang yang berumur tua bercangkang tebal dan bewarna seperti pelangi. Ligamen internal memiliki struktur bentuk V yang terletak diatas dekat umbo. Bentuk V membentuk sudut 40-600. Warnanya memudar, tetapi kerang yang berumur muda agak ungu pada bagian valve paling atas (Swennen, 2001).  Menurut Swennen (2001) klasifikasi kerang simping adalah sebagai berikut:
Filum               : Mollusca
Kelas               : Pelecypoda
Subkelas          : Pteriomorphia
Ordo                : Ostreoida
Famili              : Placunidae
Genus              : Placuna
Species            : Placuna Placenta
Nama umum    : Window-pane shells, Window-pane oyster
Nama lokal      : Simping (Indonesia), Kapis (Filipina), Methy (India)
Valve di bagian luar berwarna keputih-putihan, sedangkan bagian dalam berwarna ungu, dengan dua bagian yang sempit, memiliki bermacam-macam gigi (hinge) seperti huruf V terbalik yang terletak pada bagian atas sebelah kanan. Mereka mepunyai kaki yang digunakan untuk mencegah lumpur masuk ke insang dan organ lain dibandingkan untuk pergerakan (Allan, 1962).

 
2.4. Kebiasaan Makanan
Seperti bivalvia umumnya,  Placuna Placentamerupakan hewan  filter feederdengan makanan utama plankton dan detritus organik. Ketika berada dalam air, Placuna placenta akan sedikit membuka cangkangnya untuk melakukan makan dan respirasi kemudian arus air akan mengalir melalui cangkang dan partikel makanan di saring dengan menggunakan insangnya yang besar (Young, 1980 dalam Dharmaraj dkk., 2004). Beberapa spesies lain menggunakan  siphon untuk mengambil partikel makanan seperti bakteri dan protozoa yang berada di permukaan sedimen. Makanan yang masuk melalui mulut  (insang bersilia), dicerna satu persatu dengan bantuan sekresi enzim (Swennen, 2001). 
Larva kerang simping di perairan memanfaatkan plankton sebagai makanan. Jenis yang banyak ditemukan sebagai makanan adalah plankton dari jenis Isochrysis galbana (Culliney, 1974 dalam Mullen dan Moring, 1986). Spat biasanya memakan Isochrysis galbana dan Chrosomonas salina. Saat dewasa dan mulai menetap sebagai benthik biasanya memakan plankton dan detritus organik (Mackenzie, 1979 dalam Mullen dan Moring, 1986). Kelompok dewasa banyak menggunakan diatom jenis  Phaeodactylum tricornutum (Bourne, 1964 dalamMullen dan Moring, 1986). 
Hasil penelitian Christophersen (2005) di Norwegia menemukan kerang simping (Pecten maximus) memanfaatkan insang untuk menangkap makanan material tersuspensi dari dalam air, kemudian memindahkan ke mulutnya dengan bantuan cilia, mucus, dan aliran air di permukaaan insang (Le Pennec 1991, dalam Christophersen, 2005). Kerang simping di Teluk India, menurut Dharmaraj dkk. (2004) pada fase  veliger  memakan jenis Isochrysis galbana. Kemudian secara perlahan memakan jenis makanan dari jenis  Chaetoceros dan diatom lainnya. Pada saat dewasa kemudian dapat memakan jenis kombinasi makanan dari plankton dan bahan organik. Menurut Moore dan Marshall (1967) dalam Shumway (1991) menyatakan bahwa ketersediaan makanan sangat penting untuk kelangsungan hidup kerang simping.


2.5. Reproduksi
Kerang simping memiliki jenis kelamin terpisah (dioecious) dimana jantan dan betina dapat dibedakan dengan melihat warna dari gonad (Campbell, 2006). gonad betina yang matang kelamin berwarna oranye dan gonad jantan yang matang kelamin berwarna putih. Pemijahan terjadi secara alami dengan melepaskan telurnya keluar, kemudian fertilisasi terjadi secara alami di luar tubuh (fertilisasi eksternal).


Simping Jantan (Placuna Placenta)                 Simping Betina (Placuna Placenta)
Kebanyakan bivalvia mengalami kematangan seksual tergantung pada ukuran dan umur, selain itu ukuran kematangan seksual tergantung dari spesies dan distribusi geografi (Helm dan Bourne, 2004). Menurut Dharmaraj dkk. (2004) kerang simping akan mencapai dewasa ketika berukuran 70-100 mm. Namun menurut Williams dan Babcock (2005) kerang simping mulai mencapai kematangan pada ukuran 6 cm. Periode pemijahan secara alami berbeda-beda. Pemijahan sangat dipengaruhi oleh faktor fisika dan kimia perairan terutama temperatur. Beberapa spesies didaerah tropis melakukan pemijahan sepanjang tahun (Helm dan Bourn, 2004).

2.6. Habitat
Placuna sp. merupakan jenis bivalvia yang menggali lubang pada substrat dengan menggunakan kaki yang sangat panjang (Dharmaraj dkk., 2004).Placuna sp. merupakan hewan infauna yaitu hewan yang hidupnya dengan cara menggali lubang pada substrat yang lunak dan halus butirannya.
Kerang simping mendiami zona litoral, hidup di atas lumpur atau dasar lumpur berpasir di teluk perairan dangkal. Ukuran yang besar terdapat di air yang paling dalam terkubur dalam lumpur (Allan, 1962). Kerang ini dapat tumbuuh secara optimal pada suhu24,5-30 °C, salinitas 18-38 ppt, PH 6,4-7,7 dan oksigen terlarut 2,5-5ppm (Campbell,2006). Mereka hidup di perairan dangkal dengan kedalaman maksimum 80 meter, tetapi ada juga yang hidup pada kedalaman 50 meter. Di daerah estuaria ada juga yang ditemukan pada kedalaman 1-2 meter pada saat air pasang atau air surut terendah (Swennen, 2001). Placuna sp.Seringkali  ditemukan  lokasi penyebaran  simping  pada perairan  dangkal  di  pantai  yang  masih  memiliki  hutan  mangrove.

2.7. Penyebaran
Jenis kerang ini memiliki distribusi yang sangat luas, tersebar dari Laut India, Laut Cina Selatan, Indo-Cina, Jepang, Philipina, Papua New Guinea, Indonesia dan Australia (Poutiers, 1988 dalamCarpenter and Niem, 2002).Shumway dan Parsons (2006), menyatakan bahwa terdapat lebih dari 400 spesies di dalam family Pectinidae, yang umumnya disebut dengan scallops. Scallopstersebar diseluruh perairan di dunia mulai dari perairan subtropis sampai perairan tropis.Distribusi  populasi  simping  juga  dipengaruhi  oleh  faktor  lingkungan.  Faktor  yang  paling  dominan  mempengaruhi  adalah suhu,  salinitas  dan  bahan tersuspensi serta  bahan  organik (Darmaraj,  2004)  dan  TSS  serta  kedalaman perairan (Brey and Clarke, 1993).
Genus Placuna memiliki distribusi geografi terbatas di perairan tropis dan terutama umumnya terdapat di Filipina (Allan, 1962). Selain itu kerang ini berlimpah di Teluk Thailand dan Teluk Pattani (Swennen, 2001) serta beberapa di Teluk Aden, India (Darmaraj, 2004), Semenanjung Malaya, pantai selatan China, Di Indonesia kerang simping tersebar secara luas antara lain di Kenjeran (Jawa Timur), Pasuruan (Jawa Timur), Demak (Jawa Tengah), Kupang (NTT), dan Tangerang (Banten) (Pagcatipunan dkk., 1981).  Penyebaran dengan kelimpahan tertinggi umumnya didaerah yang bersubstrat lumpur (muddy) (Seafdec, 2000).
2.8. Komposisi gizi
Menurut Yudiati (2002),kandungan gizi pada otot dan gonad kerangsimping yaitu :
·         otot (protein 72,4%,karbohidrat 12,1% danlemak 6,1%) dan
·         gonad (protein 61,6%, karbohidrat 19,5%danlemak 10,8%).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerang Simping kering memiliki nilai gizi yang tinggi dengan :
·         kadar air:  16,47%-22,75%,
·         kadarabu:  3,25%-4,15%,
·         kadar protein:  63,89%-70,72%,
·         kadarlemak:  2,92%-4,96%, dan
·         kadarkarbohidrat:  3,46%-4,72%.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Kerang simping merupakan hewan invertebrata yang kosmoploit. Simping termasuk kelompok biota invertebrate dengan cangkang yang  simetris  yang  dikenal  juga  kelompok  bivalvia  (memiliki  dua  cangkang). Terdapat 4 jenis simping lainnya yang tersebar di perairan dunia. Kerang Simping merupakan hewan  filter feederdengan makanan utama plankton dan detritus organik. Kerang simping akan sedikit membuka cangkangnya untuk melakukan makan dan respirasi kemudian arus air akan mengalir melalui cangkang dan partikel makanan di saring dengan menggunakan insangnya yang besar. Kerang  simping memiliki jenis kelamin terpisah (dioecious) dimana jantan dan betina dapat dibedakan dengan melihat warna dari gonad. Kerang simping mendiami zona litoral, hidup di atas lumpur atau dasar lumpur berpasir, Seringkali  ditemukan  lokasi penyebaran  simping  pada perairan  dangkal  di  pantai  yang  masih  memiliki  hutan  mangrove.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar